Sabtu, 15 September 2012

buat yang bilang di kedokteran itu SIBUK


buat yang bilang di kedokteran itu SIBUK.
Iya, saya katakan SIBUK, SIBUK memang. bahkan sebenarnya menuntut untuk menjadi orang yang study oriented. ketemu materi anatomi maka akan dituntut untuk menghafal dan memahami seluruh struktur tubuh yang berhubungan dengan modul saat itu, sebagai contoh jika sedang di modul muskuloskeletal(otot dan tulang) maka akan dituntut untuk menghafal 206 tulang di tubuh dan lebih dari 600 nama otot dan letaknya. Itu baru anatomi, belum lagi Fisiologi,patologi,farmakologi, dan yang lainnya. kita harus membuat laporan yang rata-rata tiap minggunya ada 2 atau 3 laporan, ditambah belajar untuk pretest praktikumnya. Juga belajar sebagai persiapan diskusi yang rata-rata ada tiga atau empat kali tiap minggu.

Itulah yang harus dijalani sebagai Mahasiswa Kedokteran. Sibuk dan Sibuk.
Tapi kemudian saya berfikir, bukan berarti kesibukan-kesibukan itu akan menghalangi hal lain yang harusnya saya lakukan. Sholat lima waktu harus tetap terjaga, tilawah tidak boleh putus, membaca buku-buku keislaman tetap harus dijalani,bersosialisasi dengan saudar-saudara beda Fakultas uga harus tetap terjalin. Bahkan hal-hal lain yang harusnya tetap bisa dijalani beriringan dengan KESIBUKAN sebagai Mahasiswa Kedokteran.

Ini juga tentang waktu, salah satu dimensi kehidupan yang Allah anugrahkan sama kepada setiap manusia. Ada detik-detik yang sama, sejam samadengan 60 menit yang kita miliki sama, sehari,seminggu, sebulan,setahu, dan seterusnya. Waktu itu menuntut untuk diisi dengan dimensi lain dari kehidupan, ialah kegiatan.
Semua itu kembali kepada si empunya, bagaimana waktu-waktu yang terus berlalu itu diisi dengan kemanfaatan atau kesia-siaan.

Dan tentang menjadi Mahasiswa kedokteran yang 'katanya' SIBUK, adalah bagaimana tetap sibuk dengan kegiatan akademik tapi kemudian mentawazunkan diri agar tetap mempunyai kontribusi dan peran besar untuk kehidupan umat. Ialah Ibnu Sina yang telah mencontohkan itu, menjadi orang yang faqih sebagai ulama dan juga sebagai dokter yang HEBAT di masanya. Karena itu umur sejarah dan kontribusinya untuk dunia kedokteran saat ini jauh lebih lama daripada umurnya hidup pada waktu itu.


Kamis, 06 September 2012

Kematian, perpisahan..

sedikit catatan saya beberapa waktu lalu..

*****
Jika tlah datang waktu perpisahan maka kita tdk tau kpan akan
bertemu kembali, takdir Allah itu ghoib. Entah di dunia ini,jika masih
sempat, atau di firdausNya??semoga.



Pagi ini mengantar akhi Tri handoko ke terminal yessoe, jalan Banda. Hampir semua teman-teman udah pulang kampung, akh Saka sudah terlebih dulu pulang ke Kobar, disusul akh Harry pulang nunjauh ke Lampung sana,akh Murjani dan akh Ilyas juga sudah pulkam ke Sampit. Dan pagi ini akh Tri juga sudah pulkam.

Teringat tadi kata2nya sesaat sebelum masuk bus untuk berpamitan, ''ane ga tau kapan kita akan bertemu lagi''.
Saya jawab sekenanya ''ane juga akh,ga tau''.

Memang sebelumnya ketika menunggu bus yang ditumpangi datang saya dan akhi tri bercerita tentang kata yang satu ini 'perpisahan'. Dari bercerita tentang meninggalnya teman bermain keponakannya akh tri, yang katanya keponakannya itu memiliki nama yang sama dan wajah yang mirip,sampai-sampai ketika keponakannya itu tidak dibawa ibunya untuk melayat pada saat pemakaman karena takut bertanya temannya itu kemana dan menambah kesedihan orang tua anak yang meninggal dunia.
Hingga kemudian saya bercerita tentang perpisahan saya dengan dua orang sahabat ketika masih SMP dulu. Saya berpisah dengan mereka oleh Kuasa Allah, Izroil telah menjemput mereka. Yang pertama meninggal dunia ketika kami masih sama duduk di bangku kelas 1 SMP, ketika malam itu saya dikagetkan bahwa dia meninggal karena bunuh diri,gantung diri. Entah apa penyebabnya. Gemetar tubuh saya mendengarnya. Padahal sehari sebelumnya masih bercanda di musholla ketika selesai sholat maghrib, dan pagi sebelum malam kejadian saya dan dia masih bercengkrama di samping perpustakaan di Sekolah. Teringat puisi yang ditulisnya sebelum meninggal, berjudul KAPAL LAYAR YANG TAK KAN KEMBALI.
Dan yang kedua meninggal dunia ketika kelas 2 SMP, yang ini meninggal karena tenggelam di sungai ketika naik perahu bersama 3 orang temannya yang lain,tragis. Padahal orangnya humoris dan sangat bersahabat.

Kehilangan seorang teman itu seperti ada serpihan-serpihan hati yang terlepas,terbang dibawa kesedihan.
Jika ada pertemuan pasti ada perpisahan,benar kata pepatah tersebut. Perpisahan tidak hanya tentang jarak yang menjadikan orang-orang berada di posisi yang saling berjauhan, ia juga tentang kata yang sarat dengan sisi emosional. Emosional karena ia menyangkut keterikatan antara dua hati, yang saat terjadi perpisahan simpul keduanya terlepas. Karena perpisahan dengan cara tertentu akan menimbulkan rasa tertentu, kehilangan dan kesedihan adalah yang paling sering kita rasakan.

''...tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mati''(Al Quran).
Vonis sang Pemilik kehidupan terhadap kita yang bernyawa, tentang kematian yang pasti...

WaLLahu'Alam..