Senin, 30 Desember 2013

Hidayah

Bissmillah..

tidak , tidak! tenang saja, tulisan ini tidak cukup berani mengulik secara mendalam mengenai hidayah.

Saya hanya ingin mengikat makna  atas kejadian yang Allah tetapkan hari ini saja.cekidot.

Hari ini masuk kampus satu jam lebih pagi dari biasanya, jam 07.00 am dimulai dengan ujian formatif 1 modul metabolik endokrin. Sepanjang perjalanan ke kampus melihat sekeliling, sepertinya yang masuk kuliah hanya mahasiswa kedokteran,sementara fakultas lain sudah pada liburan.

Setelah ujian, schedule hari ini adalah kuliah gizi.
Dari kejauhan di depan ruang dekanat teman-teman yang piket sepertinya lupa untuk menjemput narasumber menggunakan mobil, sehingga narasumber pagi ini berjalan kaki.(sehat..)
Sepertiya narasumber gizi hari ini bukan narasumber biasanya, itu karena yang saya lihat dari jauh merupakan seorang wanita dengan kerudung warna biru mudanya.Berarti narasumber gizi sebelum ini tidak menggunakan kerudung( yupz, right!)


Nothing special setelah narasumber tersebut masuk kelas dan berdiri di depan, di tempat mengajar.
Baru kemudian ketika narasumbernya mulai berbicara untuk memberikan materi kuliahnya saya dalam beberapa menit menatap beliau  ( in sya' Allah tetap gadhul bashar koq..hhe).


Masya Allah... ini bukannya narasumber yang sama dengan narasumber gizi waktu dulu modul kardiovaskular dan satunya saya lupa, yang jelas seingat saya beliau sudah dua kali mengajar sebelum ini.
Saya bersyukur dengan hijrahnya beliau, dalam beberapa menit termenung sendiri dalam kesyukuran.

Wallahi...dua kali pertemuan sebelumnya versus pertemuan hari ini, saya ingin mengatakan bahwa hijab itu memuliakan wanita dari sudut manapun ia dimaknai.

Tahun 2013 memang salah satu tahun bersejarah bagi saya pribadi karena banyak mengalami dinamika tarbiyah dari banyak hal yang Allah takdirkan terjadi atas diri ini, selain juga menjadi saksi banyak perubahan pada orang-orang di lingkungan hidup saya sekarang ( ya contohnya kejadian di atas itu).

“Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.”(QS. Al-Baqarah: 213)

Palangak Raya, 27 Shafar 1435 H



Minggu, 29 Desember 2013

Kembali

Aku sempat pergi, sekian lama meninggalkan banyak hal.

Entah kemana, aku sendiri tidak benarbenar mengetahuinya
Rasanya raga tak kemana, tapi jiwa melanglangbuana

Hidup adalah adalah tentang banyak hal, salah satunya tentang hala ini, 'kembali'.
Dalam kefitrahan kita sebagai hamba yang terprogram dengan segala dimensi yang ada, menginsyafi bahwa kita pasti akan kembali. Baik dalam makna hakikat atau pegertian yang oleh kata tidak mampu menafsirkannya.

Saya kira setiap kita pernah merasakan saat dimana kehilangan dirinya sendiri (abstrak ya? hhe)
ya begitulah, saya yakin.

Dan fitrah manusia (seperti yang saya tulis sebelumnya) adalah mencari dan ingin kembali..

Ingin kembali memperbaiki kehambaannya, menjadi hamba seutuhnya, mencintaiNya, ikhlas dalam 'amal karenaNya, khusyuk saat menghadapakan wajah padaNya, dalam setiap ruang dan peristiwa.

Ingin kembali memperbaiki peran di mana ia berada, ingin menjadi murid seutuhnya, ingin menjadi anak,adik, mahasiswa, 'jundi' dimana ia diamanahkan untuk bekerja, itu semua fitrah, keinginan untuk kembali.

Sebelum akhirnya benarbenar kembali keharibaanNya..


Kesadaran ini akan mengantarkan kita pada penghayatan mendalam bahwa kecenderungan dalam hak kita bertindakpun sejatinya ada dalam kuasaNya. Inilah kita, manusia.
Maka harusnya tidak ada kesombongan, tidak ada pemberontakan, lalu kepatuhan dan ketundukan pada nurani kefitrahan akan mengantarkan kita untuk 'kembali'.

Sesungguhnya orang-orang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik mahluk. Balasan mereka disisi Tuhan mereka ialah Surga 'Adn yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya  selama-lamanya. ALLAH redha terhadap mereka, dan merekapun redha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi hamba-hamba yang takut kepada Tuhannya. { QS. Al Bayyinah : 7-8 }














Palangka Raya, penghujung 2013







Minggu, 08 Desember 2013

Al Quran Cahaya

Al Quran adalah cahaya..
Maka..
Bercahayalah para penikmatnya...

Kitab yang takkan pernah lekang oleh zaman..
Ia penerang semesta, penerang bagi jiwajiwa yang mengharap ridhoNya..

Al Quran adalah cahaya..

Membacanya saja berpahala, alip, ba, ta, tsa... satu hurufnya diganjar sepuluh kebaikan..

Akan gersang jiwa yang menjauhinya, akan hampa jiwa yang tak berakrab dengannya..

Jika sedih temuilah quran, bacalah..
Jika galau tilawahlah..
Jika hidup terasa sempit tilawahlah..
Jika kehilangan semangat tilawahlah..

Karena Quran adalah cahaya..

Sabtu, 07 Desember 2013

Satu waktu

Satu waktu...

Aku akan membawamu ke sini..
Duduk berdua sambil menikmati semangkuk es campur..

Diantara kesibukanku sebagai seorang tenaga kesehatan,
aku ingin menikmati saat berdua denganmu..

Membicarakan tentang perkembangan anakanak kita..
Tentang dakwah yang terus kita semai benihnya di tempat kita bekerja...

Aku..

satu waktu..

Ingin menikmatinya..

Insya Allah..


#dalampenantian

*satuwaktu*

Kamis, 18 April 2013

Subuh..



                Tak seperti biasanya.. subuh ini tiba-tiba merasakanrindu yang begitu dalam, mencari sosok yang tak pernah bersua, namun merinduinya ..
Aku kehilangan cincin yang biasanya melingkar dijari manis kiriku, bersamaan dengan hilangnya cincinku, aku seperti kehilangan sosok yang tak pernah kutemui itu. Husss,yang ini jangan terlalu banyak diceritakan, cukup!
Rasa yang tak pernah dengan keinginan berhadir dalam jiwa, menelusup lembut bak angin sepoi disore hari.
***
Hari-hari yang sedang berlalu tidak bisa dibilang mudah memang, antara tuntutan keilmuan di sebuah programstudi yang begitu “WAHH”(kata orang sih) dengan tuntutan kepemimpinan dalam sebuah organisasi ditambah tanggung jawab sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan distribusi. Semuanya kadang terakumulasi tak terkendali bak aliran turbulen dalam pembuluh darah, bertubrukan.
Baru mengakhiri modul kardiovascular dengan nilai yang biasa-biasa saja, tidak jelek tidak pula membanggakan, B. Sedih itu datang ketika tidak bisa melawan lelahnya tubuh ketika tuntutan-tuntutan yang ada belum terpenuhi,lebih-lebih tentang keilmuan. Bagaimana tidak, engkau di bangku kuliah tidak sedang mencari nilai ,engkau dituntut untuk memiliki basis keilmuan yang benar-benar mapan, mengerti,memahami,karena kemudian itu semua akan digunakan ketika sudah berada dalam masyarakat yang membutuhkanmu.
To be continue..


Rabu, 27 Februari 2013

Untukku, kita, KAMMI, karenaNya..



Bissmillahirrahmanirrahiim..

Cukup lelah hari ini ya Saudaraku??Sama, ana pun begitu. Setelah seharian menjalani rutinitas biasa sebagai seorang mahasiswa dan sorenya harus bekerja di kota rantau ini. Cukup lelah saudaraku. Sengaja ana mulai dengan sedikit berbagi agar antum merasa dekat dengan yang sedang menulis catatan ini.

Sebenarnya cukup bingung harus memulai tulisan ini dari mana. Izinkan ana untuk sedikit berbagi tentang apa yang membuat mata ini masih ana tahan untuk terlelap.
Ana mulai dengan sedikit flash back perjalanan satu tahun kebelakang. Alhamdulillah sudah satu tahun (yang lebih senior tentu telah lebih lama) kepengurusan kita di gerakan yang kita cintai ini,KAMMI. Tentu banyak hal yang telah berlalu dan kita telah melewati hari-hari itu dengan berbagai macam rasa, narasi dan pembelajaran. Masih jelas memori itu, masih tersimpan dengan baik rupanya di hippocampus setiap otak kita saat pertama kali bergabung di sini.. coba ingat-ingat lagi ya, setiap kita punya cerita berbeda di dalamnya.
Dan tanpa terasa..(ahh,, rasa itu ada, hanya mungkin hati kita yang kurang menghayatinya) telah satu tahun berlalu. Muhasabah yuk, jawab pertanyaan berikut ya, kalau perlu bisa kita tulis jawabannya lalu tempel di tempat kita bisa sering melihatnya.
1.      Kenapa kita bergabung dengan gerakan sekaligus jamaah ini?
2.      Untuk apa dan siapa kita berada di sini?
3.      Bagaimana keikhlasan kita dalam setiap ‘amal jama’i selama ini, sering terbelok tanpa sadarkah ?
4.      Apa yang membuat kita tetap bertahan dan terus berjuang ketika rasa futur dan terbesit keinginan untuk  tidak bersama jamaah ini lagi?
5.      Apa saja yang telah kita lakukan dan berikan untuk jamaah ini?
6.      Apa yang telah kita perbuat (ingat, ini kata kerja ya) demi tegaknya SyariatNya di atas muka bumi ini?
7.      Bagaimana yang kita rasakan tentang ukhuwah diantara kita di jamaah ini?
8.      Adakah perubahan berarti dalam diri,pola dan cara hidup kita ketika telah bergabung dengan jamaah ini? Apa dan bagaimana?
9.      Tuliskan satu pertanyaan paling penting menurut kita tentang keberadaan kita dalam jamaah ini, lalau jawab sendiri pertanyaan itu !
10.  Bagaimana seharusnya atau idealnya keberadaan kita dalam jamaah ini?

Ana sarankan untuk berfikir dan merenung sejenak (minimal 5 menit) untuk setiap pertanyaan tersebut, dengarkan jawaban dari suara hati terbaik kita...

***